Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Maruf Amin, Moeldoko membantah jika ada yang menyebut kubunya mengklaim kemenanngan Pemilihan Umum serentak 2019. "Kami enggak mengklaim (kemenangan). Cek saja, dari kami enggak mengklaim itu," ujar Moeldoko saat dijumpai di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Kamis (18/4).
Moeldoko pun mengulangi arahan capres Joko Widodo mengenai pelaksanaan Pemilu, 17 April 2019, kemarin bahwa pihaknya memilih bersabar menunggu rekapitulasi suara resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU). "Kita bersabar saja. Karena KPU baru mengumumkan (hasil rekapitulasi suara nasional) itu baru 20 Mei (2019)," ujar Moeldoko.
Bahkan, meskipun nyaris seluruh hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei menempatkan Jokowi-Ma'ruf mengungguli rival, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, kubu 01 tetap memilih menunggu hasil resmi dari penyelenggara Pemilu.
Sebaiknya, sambung dia, tidak ada pihak yang mengklaim telah memenangkan pesta demokrasi sebelum KPU merilis hasilnya. Hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei menempatkan pasangan calon presiden calon wakil presiden nomor urut 01 Joko Widodo-Ma’ruf Amin menang dibandingkan sang rival nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dengan selisih antara 8 hingga 10 persen.
Ditempat terpisah, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) beda sikap dengan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto dalam menanggapi hasil hitung cepat atau quick count sejumlah lembaga di pemilu 2019. Prabowo sebelumnya menyebut hasil hitung cepat yang semuanya memenangkan Joko Widodo-Ma'ruf Amin adalah upaya menggiring opini.
Namun, Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera mengaku percaya dengan hitung cepat yang dirilis sejumlah lembaga, papar Mardani di Jakarta, Kamis (18/4).
Ditanya mengenai hasil hitung cepat yang menunjukkan suara PKS naik dari 6 persen (Pemilu 2014) ke kisaran 8 persen berdasarkan hasil hitung cepat sejumlah lembaga. "Alhamdulilah, suara PKS naik, di beberapa lembaga survei bahkan mencapai 9 persen," jawab Mardani.
Mardani menyebut, kenaikan suara PKS ini berkat kerja keras kader. Selain itu, ada juga faktor program STNK motor gratis dan SIM C seumur hidup yang ditawarkan PKS. Ada juga faktor pengaruh gerakan alumni 212 hingga gerakan #2019GantiPresiden.
Apakah artinya PKS percaya dengan hasil hitung cepat? "Percaya," jawab Mardani.
Saat ditanya lagi mengenai langkah Prabowo yang sudah mengklaim kemenangan dan menolak hasil hitung cepat, Mardani enggan berkomentar.
Ia meminta pertanyaan itu langsung ditanyakan kepada Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, atau kepada Prabowo langsung.
"Kalau itu nanti BPN saja yang jawab, ya. Atau langsung ke Pak Prabowo," kata Mardani. (Kompas/end)